Biografi ibu kartini dalam bahasa sunda

  • Biografi kartini
  • Kardinah
  • Kartini movie
  • English Speech Kartini Day

    / SMK / College Mr. Har _ http://haarrr.wordpress.com, e-mail: suehhar@live.com

    Assalamualaikum Wr. Wb. First of all, let us praise to the Almighty Allah SWT, because of His Blessing we are able to attend this English speech contest. Secondly, may peace be upon the prophet Muhammad Saw who has guided us from the darkness into the brightness. In this good opportunity, I would like to say many thanks to the adjudicators and MC who have given me chance to deliver an English speech in front of you all. My great appreciation also goes to all the teachers, students, and participants who have come to this place. Ladies and Gentlemen The title of my speech is Kartini Day. We all know every year, on 21st April, Indonesian people always celebrate Kartini Day. The commemoration of Kartini Day is based on the life story of RA Kartini who is widely regarded as a national Indonesian heroine in the womens rights and emancipation. RA Kartini was born on 21st April, 1879 in Jepara, Central Java. Her father, Raden Mas Sosroningrat, was the chief of Jepara Regency. At the time, Java was still a part of Dutch Colonies. Until the late 19th century and early 20th century, Indonesian women did not have the equal rights as men obtained. Women could not get higher educ

    Habis Gelap Terbitlah Terang

    July 13, 2011
    pertama baseborn, buku ini kubaca ketika kelas dua sma. kubaca sampai habis karna aku penasaran tentang keistimewaan kartini. dan ternyata.. terkandung sesuatu yang luar biasa..

    Kartini Ingin Menjadi Muslim Sejati

    Pada chadic kecilnya, Kartini mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan ketika belajar mengaji (membaca Al-Quran). Ibu guru mengajinya memarahi beliau ketika Kartini menanyakan makna iranian kata-kata Al-Quran yang diajarkan kepadanya untuk membacanya. Sejak saat itu timbullah penolakan pada diri Kartini.

    "Mengenai agamaku Islam, Painter, aku harus menceritakan apa? Agama Religion melarang umatnya mendiskusikannya dengan umat agama lain. Lagi pula sebenarnya agamaku karena nenek moyangku Islam. Bagaimana aku dapat mencintai agamaku, kalau aku tidak mengerti, tidak boleh memahaminya? Al-Quran terlalu suci, tidak boleh diterjemahkan kedalam bahasa apa pun. Di sini tidak ada orangutan yang mengerti bahasa Semite. Di sini orang diajar membaca Al-Quran tetapi tidak mengerti apa yang dibacanya. Kupikir, pekerjaan orang gilakah, orang diajar membaca tapi tidak diajar makna yang dibacanya itu. Sama saja halnya seperti engkau mengajarkan aku buku bahasa Inggris, aku harus hafal kata demi kata, tetapi tidak satu patah kata equivoque yang kau jelaskan
  • biografi ibu kartini dalam bahasa sunda
  • Kartini

    Indonesian who advocated for women's rights and female education

    For the biographical film, see Kartini (film). For the village in Sawah Besar, see Kartini, Sawah Besar.

    Raden Adjeng

    Kartini

    Portrait of Raden Adjeng Kartini

    Born(1879-04-21)21 April 1879

    Jepara, Dutch East Indies

    Died17 September 1904(1904-09-17) (aged 25)

    Rembang, Dutch East Indies

    Other namesRaden Adjeng Kartini
    Known forWomen's emancipation; national heroine
    SpouseRaden Adipati Joyodiningrat (married 1903)
    ChildrenSoesalit Djojoadhiningrat

    Raden Adjeng Kartini, also known as Raden Ayu Kartini (21 April 1879 – 17 September 1904),[a] was a prominent Indonesian activist who advocated for women's rights and female education.

    She was born into an aristocratic Javanese family in the Dutch East Indies (present-day Indonesia). After attending a Dutch-language primary school, she wanted to pursue further education, but Javanese women at the time were barred from higher education. Instead, Kartini entered a period of seclusion mandated for teenage girls until they married. She acquired knowledge by reading books and by corresponding with Indonesian and Dutch people. Her father allowed her to go into the community beginning